Penerbit : CV. Simbiosa Rekatama Media
Buku ini merupakan
“greget” penulis melihat fenomena pengajaran yang dilakukan guru di
tanah air. Kalau gairah pengajaran dalam system pendidikan kita luar
biasa, saat ini pendidikan di Indonesia tidak akan terpuruk. Dulu,
Malaysia belajar dari Indonesia, namun saat ini kita malah belajar dari
Malaysia. Apa yang salah? Yang salah adalah paradigm pendidikan kita
atau cara mengajar guru. Untuk itu, paradigm pendidikan atau cara
mengajar guru harus segera dibenahi.
Saat
ini, isu perubahan paradigm atau cara berpikir dalam mendidik sangat
kerap di perbincangkan kalangan pendidik dan praktisi pendidikan. Mereka
menyadari bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah
dibandingkan dengan Negara-negara lain, seperti Malaysia dan Singapura.
Kenapa demikian? Satu jawabannya, yaitu mereka berani untuk berubah dan
berbeda. Yang menjadi masalah krusial di Indonesia, seluruh bidang
selalu dihubungkan dengan persoalan politik sehingga pendidikan pun
berjalan sebagaimana mood politik yang sedang berkuasa. Hal ini yang
menyulitkan sebagian pendidik dan praktisi pendidikan untuk berani
merevolusi system pendidikan nasional yang masih terlihat carut marut.
Pendidikan kita masih terkesan “lemas” tidak berdaya dalam proses
belajar mengajar di kelas. Pendidikan kita masih diwarnai dengan suasana
yang sangat tidak menyenangkan. Untuk itu, guru sebagai pemegang
peranan penting dalam pengembangan sector pendidikan, memiliki tanggung
jawab penuh dalam memperbaiki profesionalitasnya dalam mendidik
anak-anak bangsa.
Dalam
mengembangkan profesionalisme guru, tentunya keterampilan mendidik dan
pengetahuan tentang proses pembelajaran harus dikuasai dengan baik. Buku
CARA CERDAS MENDIDIK YANG MENYENANGKAN BERBASIS SUPER QUANTUM TEACHING
ini dapat mengantarkan para guru untuk melihat lebih tajam bagaimana
mendidik yang seharusnya. Ide dasar penulisan buku ini mencoba
mengangkat persoalan yang sering terlupakan guru pada saat mengajar. Apa
yang ada di dalam buku ini merupakan prinsip-prinsip agar mendidik
lebih bermakna dan memberdayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar